Jika ada muncul pertanyaan saat ini…Pekerjaan apakah yang dapat mendatangkan kesuksesan dalam waktu yang singkat…???. Salah satu jawaban yang muncul adalah pasti “Menjadi Selebritis “. Benarkah demikian…?
Perhatikan…Anda pernah memperhatikan acara audisi yang mungkin pernah dilaksanakan beberapa stasiun televisi Indonesia yang mencari bakat-bakat entertaimen, lihatlah peserta yang mendaftar, ratusan bahkan ribuan dari kalangan kaum muda Indonesia. Meskipun pada akhirnya hanya yang terpilih hanyalah jumlah yang dapat dihitung dengan jari.
Fenomenakah…?. Entahlah. Yang pasti dunia entertaimen telah memberikan figur-figur contoh keberhasilan pada karir dunia entertaimen dengan segala “life style”nya, yang pada akhirnya menjadikan magnet bagi pendatang-pendatang baru. Ada penyanyi dangdut, pop atau jenis lainnya, pesinetron, grup band, talenta dan lainnya. Ada yang bertahan sampai pada puncak kepopulerannya, tapi ada juga yang hanya bertahan hanya sampai umur acara audisi itu sendiri.
Melihat antusiasme masyarakat yang sedemikian, pada akhirnya tidak sedikit bermunculan lembaga atau agen pencetak calon entertainmen, yang bertujuan mempersiapkan orang-orang yang berkeinginan masuk dunia entertaimen. Bahkan dengan berbagai metoda, tips-trik, kiat bahkan kursus selayaknya sebuah “ Lembaga Pendidikan “.
Sebuah “lahan pekerjaan” yang menjanjikan bagi sebagian orang, tapi tidaklah mudah untuk meraihnya. Berbagai macam persyaratan sangat dibutuhkan dan waktu yang tidak singkat untuk dapat meraihnya dan yang lebih penting lagi adalah “ kesempatan “ untuk meraihnya.
Namun dari sekian banyak, ada orang-orang yang dapat meraihnya hanya dalam waktu yang singkat dan langsung ada pada tangga kepopuleran. Tanpa melalui audisi, tes pencari bakat, ataupun tanpa mengikuti berbagai macam prosedural yang harus dijalani untuk menjadi seorang entertainmen. Kepopuleran langsung dapat diraih yang pada akhirnya berimbas pada “new life style”.
Metoda, tips-trik atau kiat langkah apa yang mereka lakukan…? NARSIS…! Ya istilah yang sedang berkembang dikalangan masyarakat sebagian besar masyarakat. Bermodalkan perilaku narsis itulah ada sebagian orang yang justru berhasil merambah dunia entertainmen.
Narsis (Narsisisme : dalam bahasa Inggris) atau (Narsisme : dalam bahasa Belanda) yang menurut definisinya adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. Atau Sifat Narsis ini bisa didefinisikan sebagai sebuah pola sifat dan perilaku yang dipenuhi obsesi dan hasrat pada diri sendiri untuk mengabaikan orang lain, egois, serta tidak memperdulikan orang lain dalam memenuhi kepuasan, dominasi, dan ambisinya sendiri.
Mereka yang asalnya bukan seorang entertainmen memperilakukan dirinya sebagai seorang entertainmen yang kemudian dipertontonkan kepada khalayak masyarakat. Alhasil dengan berbagai penilaian masyarakat, ada yang menilai menarik, lucu, unik, heboh, hebat, cantik, berbakat dan lain bentuk penilaiannya, pada akhirnya masyarakat justru memilih perilaku-perilaku mereka ini sebagai orang yang layak untuk mendapatkan tempat di dunia entertainmen.
Alhasil inilah beberapa orang yang pada awalnya bukan seorang entertainmen, namun berperilaku layaknya entertainer, yang perilakunya diekspos melalui media yang ada didunia maya, pada akhirnya, melangkah menapak dunia entertainmen tanpa melalui “prosedural” seorang entertainmen/selebritis.
1. 1. Sinta-Jojo dengan "Keong Racun"
2. Bona Paputungan dengan "Andai Aku Gayus Tambunan"
3. 3. Udin Sualuddin dengan "Udin Sedunia"
4. Briptu Norman Kamaru dengan "Chaiyya-Chaiyya"
Anda ingin mengikuti jejak mereka...........???
